:::: MENU ::::

Minggu, 18 Maret 2012

1. Bergerak melejitkan kemampuan otak

Otak kita dirancang untuk berjalan kaki, sekitar 19 kilometer per hari, selama masa evolusi nenek moyang kita. Ketika kita bergerak, darah akan terpompa ke otak, mengalirkan oksigen dan glukosa. Aerobik 2 kali seminggu memangkas resiko terkena dementia (penurunan kapasitas otak) dan menurunkan resiko sampai 60% terkena Alzheimer.Aturan pertama ini menjelaskan mengapa kita mudah bosan ketika duduk diam di dalam kelas atau ruang kerja. Tanpa pergerakan membuat oksigen yang mengalir ke otak berkurang sehingga dianggap sebagai sinyal beristirahat (jadi menguap kan kalau kelamaan duduk? . Persoalannya, ruang kelas dan kerja kita didesain dengan asumsi kita diam ketika belajar dan bekerja

2. Otak kita juga berevolusi

Otak adalah organ bertahan hidup kita dalam menjalani evolusi. Kita mengatasi dunia dengan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kita bukan makhluk yang terkuat di bumi ini, tapi otak kita berkembang menjadi yang terhebat. Otak kita berkembang selama menangani penyelesaian persoalan dan membangun relasi dengan orang lain.

Kemampuan memahami persoalan dan membangun relasi dengan orang lain menjadi aktivitas bertahan hidup utama, bahkan hingga hari ini. Bukan saja di sekolah, kedua kemampuan itu juga kita butuhkan di tempat kerja.

Praktis: Bila kita tidak nyaman dengan orang lain maka kita tidak bisa efektif. Ketika murid tidak nyaman dengan gurunya maka belajar menjadi tidak efektif. Ketika bawahan tidak nyaman dengan atasannya maka bekerja menjadi tidak efektif. Belajar menyimak motivasi orang lain dan bangun relasi agar otak kita bekerja efektif.

3. Setiap otak tersusun secara berbeda

Otak dari kecil mengalami perkembangan yang luar biasa. Ada serangkaian hubungan yang terbangun antar ujung syaraf seiring dengan penghilangan hubungan yang lain. Apa yang kita lakukan dan pelajari dalan kehidupan mengubah bentuk fisik otak kita, mengubah susunan otak kita.

Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda dalam menjalani hidup. Tidak ada dua otak manusia yang sama yang menyimpan informasi yang sama dengan cara yang sama di tempat yang sama. Ada jutaan cara untuk menjadi cerdas sebagaimana diyakini konsep kecerdasan majemuk Howard Gardner. Sayangnya, banyak diantaranya tidak muncul dalam tes IQ.

Praktisnya: Perlakukan diri kita dan orang lain sebagai individu unik yang mempunyai cara belajarnya sendiri. 

4. Kita tidak memperhatikan hal-hal membosankan

Otak bisa diibaratkan sebagai lampu sorot (spotlight) yang menyorot berbagai macam hal di sekitarnya. Lampu sorot otak ini hanya dapat fokus pada satu hal pada satu waktu: Tidak ada multitasking bagi otak.

Lampu sorot otak itu menyukai sesuatu yang membangkitkan emosi dan mudah beralih ketika menyorot sesuatu yang membosankan. Ceramah atau pembicaraan yang biasa-biasa saja hanya mendapat perhatian dari otak kita kurang dari 10 menit.

Praktisnya: Pancing perhatian orang yang mendengarkan kita bicara setelah 10 menit melalui cerita yang menyentuh emosi. Hindari interupsi dalam mengerjakan suatu tugas karena akan meningkatkan jumlah kesalahan.

5. Ulangi untuk Mengingat

Otak itu ibarat mesin pengolah informasi yang mempunyai beragam mekanisme. Salah satunya, declarative memory yang mempunyai 4 tahap pengolahan informasi: mengodekan, menyimpan, memanggil dan melupakan.

Kalau kita mengingat informasi dengan cara yang biasa-biasa saja, maka kita akan segera melupakan. Ibarat ketemu cewek yang biasa-biasa saja maka kita segera melupakan begitu saja. Beda kalau pertama bertemu begitu mempesona, wah sampai rumah pun masih terbayang-bayang wajahnya. (bener kan…?). Semakin rumit kita mengodekan informasi semakin kuat memori itu.

Praktisnya: Kaitkan suatu informasi baru dengan informasi lama. Buat jembatan keledai untuk merangkai suatu informasi. Ulangi untuk mengingat suatu informasi dengan pola yang berbeda.

6. Ingatlah untuk mengulang

Sebagian besar memori menghilang dalam hitungan detik. Proses melupakan itu bagus karena kita tidak perlu menyimpan informasi yang tidak relevan dan membantu menentukan prioritas. Ingatlah yang sekarang, bukan masa lalumu (uhuk). Tapi bila kita ingin mengingat suatu informasi, maka ingatlah untuk mengulang.

Praktisnya: Ingatlah suatu informasi secara bertahap dan mengulanginya dalam jeda waktu yang terpola waktunya.

7. Tidur baik, berpikir pun baik.

Otak mengalami ketegangan terus menerus sepanjang hari. Bahkan ketika tidur pun, otak kita tidak sepenuhnya beristirahat. Otak tetap aktif secara ritmis selama kita tidur. Kurang tidur akan menurunkan perhatian, pengambilan keputusan, memori kerja, mood, keterampilan kuantitatif, penalaran bahkan ketangkasan motorik.

Praktisnya: Tidur secukupnya.

8. Otak yang stress tidak belajar secara sama

Otak kita terlatih untuk menghadapi bahaya atau stress dalam durasi pendek, semacam ancaman dari hewan buas. Stress yang ringan meningkatkan kinerja kita, stress kronis melumpuhkan kemampuan kita belajar.

Kita punya otak satu, otak yang sama yang kita pakai di rumah, sekolah maupun kantor. Stress di suatu tempat akan berpengaruh pada kinerja kita di tempat lain.

Praktisnya: Jangan stress. Bangun relasi dan emosi yang stabil di rumah, itu kunci.

9. Rangsanglah lebih banyak indera

Kita menyerap informasi tentang suatu kejadian melalui indera, menerjemahkan dalam bentuk sinyal listrik, menyebarkan ke bagian otak terpisah dan ketika mengingat kita merekonstruksikan ingatan kejadian itu.

Semakin banyak indera yang mendapatkan informasi atas suatu kejadian maka semakin mudah kita merekronstruksi ingatan akan kejadian tersebut. Hasil riset, Efek Proust, bau dapat memicu memori, hingga 10-50% lebih baik. (apa bau badanmu sekarang? *eh salah). Bau bahkan memicu emosi kita.

Praktisnya: Gunakan multisensori dalam menyampaikan penjelasan ke murid atau bawahan, paling tidak kata dan gambar. Bila perlu ciptakan ruangan yang baunya bisa diasosiasikan positif. 

10. Penglihatan mengungguli indera-indera kita.

Kita tidak melihat dengan mata kita, kita melihat dengan otak kita. Apa yang kita lihat bukanlah yang terlihat, tapi apa yang diberitahukan otak untuk kita lihat. Tak heran maka kita sering terjebak menilai orang dari tampilan luar, karena memang begitu cara kerja otak kita.

Kita paling bagus belajar dan mengingat dengan gambar, bukan kata-kata tertulis atau terucap. Mendengar sekarang maka 3 hari kemudian hanya teringat 10%, sementara dengan melihat kita masih mengingat 65%. Teks mencekik otak kita, otak tidak mengenal kata-kata, tapi mengenal gambar. Ketika mengingat “Gajah pakai baju warja merah”, kita akan “melihat” gambar gajahnya, bukan tulisan g-a-j-a-h.

Praktisnya: Buang powerpoint yang penuh dengan teks dan poin-poin. Gunakan gambar yang berasosiasi dengan suatu informasi untuk belajar.
 

Sumber : http://bukik.com/2011/08/05/12-aturan-cara-kerja-otak-bagian-1/              

Minggu, 04 Maret 2012

Inilah Proses Perekrutan Karyawan GOOGLE. Anda pasti udah gak asing lagi sama situs search engine nomer wahid ini gan "GOOGLE". selain kehebatan perusahaan ini, ternyata proses perekrutan karyawanya juga cukup rumit dan unik - seperti halnya salah satu iklan lowongan kerja yg ini. google memampangkan baliho berukuran raksasa tetapi tak mencantumkan secara detail cara mengajukan lamaran.

Prosedur lamaranya tersembunyi dalam sebuah situs internet. Nama situs tersebut adalah jawaban dari pertanyaan yg ada d baligo tersebut: bilangan prima terkecil dengan panjang sepuluh digit. Jawabannya adalah 7427466391. Artinya, pelamar mesti mengunjungi situs 7427466391. com (saat ini situs ini sudah ditutup). Setelah masuk situs itu, pelamar kembali dihadapkan pada berbagai pertanyaan sulit.
Boleh Mencontek

Dalam situs resminya, Google menyatakan mereka menggunakan teknik yang disebut Google Lab Aptitude Test (GLAT) untuk menyaring karyawan baru. Teknik itu, menurutnya digunakan untuk menjaring pekerja yang memiliki aptitude dan psikologi menonjol. Paling tidak separo soalnya matematika dengan tingkat kesukaran tinggi. Soal-soal tersebut tak dirahasiakan namun diposting secara bebas di internet.

Seberapa sulit soalnya? Cobalah jawab pertanyaan ini. Berapa jumlah anggota ideal dalam sebuah tim, sedemikian rupa sehingga penambahan anggota tak akan memberi kontribusi maksimal? Ada lima opsi jawaban yakni 1, 3, 5, 11, dan 24.

Judi Gilbert, yg juga menjabat Direktur SDM Google pada tahun 2008 menyatakan GLAT didesain untuk mencari pekerja yang memiliki daya analisis, membuat taksiran, serta menarik simpulan. Adapun jawabannya juga tak selalu eksak. ”Bagi Google, karyawan merupakan aset paling berharga. Kami mencari yang terbaik, namun kami juga memberi salari yang pantas,” ujar Gilbert.

Inilah Proses Perekrutan Karyawan GOOGLE. Sebagai perusahaan yang menggantungkan diri pada inovasi, Google membutuhkan karyawan yang kreatif, mampu bekerja dalam tim, serta memiliki keyakinan segala masalah bisa dipecahkan menggunakan teknologi, lanjutnya.

Soal tes masuk Google tak dirahasiakan. Siapapun bisa mengunduhnya di internet. Bagi Anda yang berminat bekerja di Google, ada sekadar mencoba mengerjakan tes masuknya bisa berkunjung ke situs www.google.com/suport/jobs

Menurut Alan Eustace, inti dari kerja Google adalah memecahkan problem komputasi. Karenanya, mereka membutuhkan orang yang terobsesi memecahkan masalah.

Itulah alasan mengapa soal dipasang secara terbuka, untuk menarik minat para ”pemecah problem”.

Sumber :
http://populerfashion.blogspot.com/2011/05/inilah-proses-perekrutan-karyawan.html

Kamis, 01 Maret 2012

Tampilan Metro di Windows 8
BARCELONA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi informasi raksasa Microsoft memperkenalkan sistem operasi Windows 8 di Mobile World Congres Barcelona, Spanyol, Rabu (28/2/2012). Inilah sistem operasi anyar yang disebut sebagai penggambaran kembali sistem Windows.

"Windows 8 adalah sebuah perubahan generasi dalam sistem operasi Windows. Ini pengimanijasian kembali Windows," kata Presiden Windows, Steven Sinofsky, di pameran tersebut.

Sistem operasi (OS) yang dirancang semirip mungkin untuk penggunaan di komputer dan perangkat tablet PC itu akan menjadi pesaing bagi sistem operasi Android buatan Google dan iOS dari Apple. Windows 8 juga mengadopsi tampilan susunan aplikasi yang ditata secara berpetak-petak di layar utamanya.

Pada perangkat mobile dengan layar sentuh, ikon-ikon aplikasi itu dapat dipilih dan digeser seperti pada smartphone. Fungsi zoom in atau zoom out untuk mengatur perbesaran tampilan layar juga dapat dilakukan dengan menggerakan dua jari pada layar sentuh tersebut.

"Aplikasi memberikan nyawa pada sistem operasi. Semakin banyak aplikasi yang Anda miliki, pengalaman Anda semakin baik," papar Sinofsky.

Sebagaimana para pesaing yang telah menduluinya, Windows 8 juga mendukung penggunaan komputasi awan di mana data pengguna akan tersimpan dan dapat diolah secara online, bukan dalam penyimpan data (disc) pada PC. "Koneksi via komputasi awan ini sangat penting saat pertama kali kita membayangkan Windows 8," kata Sinofsky.

Dalam pameran itu, Microsoft juga mengumumkan pengujian awal Windows Store, yakni tempat bagi pengguna Windows untuk membeli aplikasi secara online.